Pages

Kamis, 16 Februari 2012

danceskrip teknik tari jawa klasik gaya surakarta

HASTA SAWANDA
8 Kemampuan untuk Memenuhi Kriteria dalam Menari 



  •  Pacak
    Kriteria yang ditetapkan dan ditaati dalam melakukan gerak. Penari mampu mencapai ekspresi gerak dengan ketentuan karakter peran.
  •  Luwes
    Sifat selaras dan harmonis penari dalam menghayati gerak. Penari harus mampu mengendalikan gerak, bukan sifat aslinya atau lebih untuk karakter peran.
  •   Lulut
    Kriteria menghayati gerak secara mengalir (mbanyu mili) artinya rangkaian gerak runtut, dihafal, berkesinambungan dan penari mampu menghayati gerak.
  • Ulat
    Kriteria ekspresi, mimik guna mencapai dramatik, peran dan ungkapan gerak (marah, sedih, lucu, dll)
  • Pancat
    Kesinambungan motif gerak satu dengan yang lainnya. Dalam tari perubahan gerak harus serasi dan selaras.

Minggu, 01 Januari 2012

tata lampu


Materi pertunjukan seperti seni tari, seni musik, seni drama, seni film  merupakan proyeksi dari hidup dan kehidupan manusia, tidak lepas pula dari masalah pencahayaan. Sejak zaman primitif kehidupan  di dunia membutuhkan pencahayaan terutama matahari di siang hari, dan api di malam hari.
 Orang hidup memiliki sikap budaya yang selalu berkembang, kebutuhan terhadap pencahayaanpun berkembang tidak hanya sekedar untuk kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari saja, melainkan berkembang sebagai alat penerangan dalam melaksanakan upacara ritual dan akhirnya digunakan sebagai sumber penerangan dalam pertunjukan.
 Pencahayaan seni pertunjukan berasal dari dua sumber yang berbeda yaitu,  berasal dari Tuhan atau alam dan berasal dari buatan manusia. Pencahayaan yang berasal dari alam  andalah sinar matahari, bulan, dan bintang.  Pencahayaan buatan manusia  misalnya api unggun, obor, lilin, petromaks, dan listrik. Namun  tidak seluruhnya dapat diproyeksikan dalam pentas/pertunjukan.
A. Pengertian Tata lampu
Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern  yang digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam  seni pertunjukan.
B. Tujuan dan Fungsi Tata lampu
1.   Menerangi

komposisi pentas

Lakon yang dimainkan sebenarnya merupakan suatu rentetan gambar yang berarti dan menceritakan kisah, punya bentuk yang terwujud dalam batas kerangka proscenium. Salah satu tujuan gerak (movement) adalah meluluhkan (dissolve) suatu gambar untuk kemudian membentuk kembali (reform) gambar berikutnya.
Gambar – luluh dan membentuk – gambar – luluh dan membentuk
Gambar-gambar itu disebut komposisi. Proses luluh dan membentuk adalah gerak.
Komposisi – gerak – komposisi – gerak – komposisi dan seterusnya.
A.    Pengertain Komposisi Pentas
Komposisi pentas adalah penyusunan  yang berarti dan artistik atas bahan-bahan perlengkapan pada pentas. Aktor adalah bahan yang bergerak, dekorasi dan lain-lain peralatan pentas adalah bahan-bahan statis tidak bergerak. Komposisi pentas hendaklah direncanakan, dilatih, dan  dicoba. Dalam pertunjukan hampir tak ada waktu untuk melakukan pembetulan, maka keliru sedikit sudah menjadi suatu kegagalan.
Sesuai dengan kasus dari setting pentas, hakikat usaha itu adalah proses penyusunan tokoh-tokoh manusia sedemikian rupa sehingga garis kelompok yang tersusun menciptakan gambaran artistik yang berarti.
Dengan lain perkataan, usaha ini adalah perbaikan  dari lukisan kemanusiaan.Dalam membuat komposisi lukisan yang berarti dan artistik hendaklah diperhitungkan pula ”pola motif” yang ada dalam adegan serta batas-batas teknik teater konvensional.

dekorasi

               Mementaskan lakon adalah menampilkan visi sutradara. Scenery termasuk dalam penampilan visi itu. Untuk itu scenery perlu dirancang agar pelaksanaannya dapat membantu/menunjang pemeran atau memberikan keadaan lingkungan tempat pemeran berada.
A. Pengertian Dekorasi (Scenery)
              Dekorasi adalah elemen visual yang melingkupi seluruh area permainan. Elemen-elemen visual tersebut antara lain benda-benda alam, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan,  dan perabot rumah tangga. Harymawan (1988)
Pergelaran teater merupakan suatu pergelaran yang diperuntukkan bagi penonton untuk dinikmati keindahannya, untuk dinikmati gerak laku pelaku beserta lingkungannya, untuk diketahui seberapa jauh pengaruh situasi dari lingkungan tadi terhadap pelaku (peran).
B. Tujuan dan Fungsi Dekorasi
 Tujuan dekorasi adalah untuk melatarbelakangi suatu permainan. Fungsi dekorasi adalah untuk membantu menghidupkan suasana sehingga lakon menjadi hidup.  Bila suatu adegan mengambil lokasi daerah perbukitan, maka  digunakan benda-benda alam misalnya gambar pegunungan dengan berbagai macam pepohonannya sebagai latar belakangnya. Dengan situasi semacam ini, diharapkan setting tempat akan dapat dimengerti penonton.