Tari Srimpi Pandelori adalah tari kelompok yang
ditarikan oleh 4 orang penari putri. Tari ini menceritakan kisah dari negeri
Arab, yang mengisahkan tentang pertempuran antara Dewi Sudarawerti dan Dewi
Sirtupilaeli, yang keduanya memperebutkan seorang pangeran dari Arab, yaitu
Wong Agung Jayengrana. Keduanya ingin diperistri oleh Wong Agung Jayengrana.
Dalam pertempuran itu tidak ada yang kalah maupun menang, sehingga kedua putri
tersebut akhirnya bersaudara dan menjadi istri Wong Agung Jayengrana.
RAGAM GERAK  TARI   SRIMPI 
PANDELORI
| 
No. | 
Ragam  gerak | 
| 
1. | 
Sembahan
  sila, seleh, ndhodhok. Berdiri, panggel, nggrudha (1x), mayuk
  jinjit. Nggrudha (3x) seblak noleh.  | 
| 
2. | 
Sendhi
  gedrug kiri
  ajeng-ajengan. | 
| 
3. | 
Lampah
  sekar tawing kanan, tawing
  kiri, kengser, tekuk tangan kiri encot, gedrug kanan, pendhapan
  cangkol udhet (kiri). | 
| 
4. | 
seleh kanan, sendhi minger adu kanan,
  cathok kanan-kipat. Pudhak mekar (seduwa kiri, kanan
  methentheng), mancat kanan encot 2x, sendhi ngracik
  adhep-dhepan, gedrug kanan maju, gedrug kiri seleh. | 
| 
5 | 
tinting kanan (diagonal) encot, tinting
  kiri (tukar tempat), nglereg cathok kanan, kipat.  | 
| 
6. | 
Mandhe
  udhet  | 
| 
7. | 
Trisik (kembali tempat hadap belakang), maju
  kanan kipat kanan.  | 
| 
8. | 
Ulap-ulap
  encot lamba, mancad kiri, sendhi minger. | 
| 
9. | 
Ngenceng
  encot 1x,
  sendhi maju kiri, minger, mayuk jinjit (berhadapan). Gedrug
  kanan nglereg, gedrug kiri ambil keris, gedrug kanan  | 
| 
10. | 
pendhapan
  minger kanan
  seleh tangan kanan, usap suryan dg. keris, mancad kiri | 
| 
11. | 
trisik
  puletan, kembali tempat (berdekatan), nyuduk, encot-encot, nyuduk. | 
| 
12 | 
Pendhapan
  puletan, pindah
  tempat | 
| 
13. | 
Nyuduk,
  kengser ndhesek, 1-2 kanan
  ke, 3-4 ke kiri | 
| 
14. | 
2 dan 3 nyuduk,
  1 dan 4 endha, 2 mengejar1, 3 mengejar 4,  trisik puletan,
  kembali tempat berdekatan, nyuduk, mundur bersama. | 
| 
15. | 
maju kiri seleh kiri, gedrug kanan
  mancad kanan encot-encot,ingsut, encot-encot mancad gedrug kanan nglereg
  kanan, gedrug kiri nyarungken keris.  | 
| 
16. | 
Nyamber
  puletan, kicat boyong, nggrudha jengkeng 1x, sendhi nglayang, nyembah, sila
  panggung. Sembahan ndhodhok, berdiri, kapang-kapang masuk, selesai | 
Adalah tari kelompok yg ditarikan oleh 4 orang penari
putrid. Tari inimenceritakan kisah dari negeri arab, yang mengisahkan tentang
pertempuran antara dewi sudarawerti dan dewi sirtupilaeli, yang keduanya
memperebutkan seorang pangeran dari arab yaitu wong agung jayengrana. Keduanya
ingin diperistri oleh wong agung jayengrana. Dalam pertempuran itu tidak ada
yang kalah maupun menang, sehingga kedua putri tersebut akhirnya bersaudara dan
menjadi istri wong agung jayengrana.
Beksan Srimpi Pandenori menceritakan peperangan Sang Dyah
Sirtupelaheli putri dari Sri Karsinah yang sedang naik Burung Garuda melayang
diangkasa mencari keberadaan suaminya Sang Ambyah yang dipenjara oleh Prabu
Kanyun di Parangakik. Dikerajaan Parangakik, adik dari Raja Parangakik bernama
Kusuma Sudarawerti, ingin menolong mengeluarkan Sang Ambyah dari penjara
walaupun ditentang kakaknya. Namun ia berusaha sekuat tenaga karena dalam
mimpi, Sudarawerti merasa ada wangsit bahwa Sang Ambyah akan menjadi suaminya.
Selanjutnya memang terjadi pernikahan itu setelah Sang Ambyah dikeluarkan dari
penjara. Dan ketika sang Dyah Sirtupelahi bertemu dengan Kusuma Sudarawerti
terjadilah peperangan itu. Karena semua tidak ada yang terkalahkan, akhirnya
semua mengakui dan menyetujui untuk berdamaidan menerima Sang Ambyah menjadi
suaminya bersama. Tari ini berkembang di Puro Mangkunegaran pada Pemerintahan
Sri Paduka Mangkunegoro V. Sajian ini ditarikan oleh 4 penari putri dari
Langenpraja Pura Mangkunegaran.